Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 18 Juni 2015

Apa Hukum Sulap Dalam Islam

21.00 -

Sulap bukanlah sihir yang menggunakan mantra-mantra dan menyekutukan Allah SWT. Tapi sulap adalah sebuah permainan tekhnik dengan menggunakan kecepatan tangan dan trik-trik tertentu yang bertujuan menghibur masyarakat. Sedangkan Sihir menggunakan mantra-mantra dan bantuan dari Jin maupun Setan.
Menurut para ulama, sihir secara bahasa ialah segala yang lembut dan tidak terlihat sebabnya. Hal itu karena sihir mempunyai pengaruh yang tersembunyi yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Sihir dengan pengertian ini mencakup perbintangan dan perdukunan.

Sihir adalah perbuatan dosa. Umat Nabi Muhammad tidak diperkenankan mempelajari ataupun mempraktikkan sihir dalam bentuk apapun. Di zaman dahulu mungkin ada Nabi Sulaiman yang memang dibantu Allah menundukkan bangsa jin untuk dipekerjakan membangun kerajaannya. Akan tetapi, itu adalah kekhususan yang diberikan Allah untuk Nabi Sulaiman saja dan tidak kepada siapapun selain beliau. Tidak ada satupun umat Muhammad yang dihalalkan menjalin kerja sama dengan jin.
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kedurhakaan.”
(QS Al-Jinn: 32)
Perlu digarisbawahi juga bahwa dalam ayat tersebut digunakan kata rahaqan yang diterjemahkan sebagai dosa dan kedurhakaan (itsman wa thughyan, menurut kitab Mufradat al-Qur’an). Akar kata rahaqan adalah rahiqa yang bermakna mengambil alih, membebani, atau menekan. Terbukti, kan? Siapapun yang menjalin kerja sama dengan jin pasti akan dikuasai dan ditekan terus-menerus. Lihat saja para korban pesugihan di sekitar kalian dan mereka yang pernah menuntut ilmu bela diri gaib, baik ilmu putih maupun ilmu hitam. Rata-rata pasti mengalami kesulitan luar biasa ketika ingin melepaskan diri dari pengaruh jinnya. Kalau ketika hidup tidak ada usaha melepaskan diri, maka biasanya si jin akan menyiksa orang tersebut menjelang kematiannya dengan alasan “harus ada yang mewarisi ilmunya”.
 Imam Al-Alusy berpendapat bahwa sihir adalah perkara-perkara ganjil yang seakan-akan ia adalah perkara yang luar biasa tetapi bukanlah luar biasa, karena sihir dapat dipelajari dan diperoleh melalui takarrub (mendekatkan diri) kepada setan dengan melakukan kejahatan berupa ucapan seperti jampi-jampi yang mengandung makna kemusyrikan serta pujian kepada setan , dan berupa perbuatan seperti beribadah kepada bintang-bintang dan melakukan jinayah serta kefasikan, dan berupa keyakinan seperti menganggap baik perkara yang membawa kepada takarrub serta cinta kepada setan
 Lalu bagaimanakah dengan sulap? Secara umum, sebagaimana dijelaskan di atas mungkin orang menyamakan antara sulap dengan sihir. Iini terjadi karena sedikitnya manusia yang mengetahui hakikat sulap yang sebenarnya. Sedikit sekali orang yang mengetahui bahwa Ilmu sulap tidaklah memanfaatkan kekuatan mahluk ghaibsebangsa Jin.
Namun bagi yang mengetahui akan ilmu sulap niscaya akan mengerti bahwa sihir yang dilarang oleh agama dan dimaksudkan oleh ayat Al-qur’an maupun hadits Nabi tentu sihir dalam pengertian kesaktian yang diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan jin-jin kafir atau syaithan. Karena Nabi Saw juga bersabda sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh ibnu Umar: “Sesungguhnya di antara susunan kata yang indah terdapat apa yang disebut sihir,”.
Tentu perkataan indah ini bukan termasuk sihir yang dilarang atau diharamkan oleh agama, karena para da’I dan tokoh agama sekalipun pasti sering menyampaikan tausiah , wejangan, dan ceramah dengan bahasa yang indah hingga mempengaruhi audienc mereka. Untuk bisa menilai hukum sulap baik secara khusus maupun secara umum, hendaklah seorang da’I atau ulama mengetahui dahulu hakikat sulap dengan mempelajarinya. Artinya, dia takboleh hanya mendengar informasi dari orang kedua atau bahkan hanya melalui asumsi-asumsi yang melahirkan kesimpulan sepihak. Pasalnya, penjelasan orang lain, meskipun dari para pesulap sendiri terkadang diwarnai kebohongan.
Tak sedikip pesulap dan paranormal yang menggunakan ilmu sulap dalam prakteknya ingin dianggap hebat lalu mengklaim bahwa kemampuan mereka diperoleh dari ilmu sihir dengan melakukan ritual-ritual tertentu. Sebutlah contoh, paranormal yang melakukan pembedahan dengan tanpa anastesi (pembiusan) dan jahitan.
Sebagian besar orang, bahkan banyak kalangan medis, yang meyakini bahwa hal tersebut dilakukan dengan menguasai ilmu ghaib yang notabene hasil kerjasama dengan kalangan jin dan syaithan. Padahal kenyataannya, praktek pembedahan tanpa bius dan tanpa jahitan tersebut dilakukan dengan trik yang sangat mudah jika kita mengetahui rahasianya. Contoh lain yang mungkin lebih membekas di ingatan kita bersama adalah bagaimana sebuah buku berjudul “Dialog Dengan Jin Muslim” yang ditulis oleh Muhammad Isa Daud. Di dalam buku tersebut dengan gamblang dikisahkan tentang perjanjian pesulap dunia David Copperfield dengan Syaithan lengkap dengan deskripsi nya. Ketika itu mayoritas kita mungkin percaya kekuatan mistik yang ada pada diri David dengan atraksi-atraksi spektakulernya seperti; terbang bagai burung, membelah tubuh dengan gergaji mesin, menembus tembok china, menghilangkan pesawat terbang, menghilangkan patung Liberty , dan beragam atraksi lainnya.
Bahkan dalam buku “Dialog dengan Jin Muslim” tersebut diceritakan bahwa saat terbang David diangkat oleh beberapa Jin. Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billah, benarkah semua itu? Ternyata semua itu adalah bohong besar!!! Saya tak berani lancang menuduh Muhammad Isa Daud telah berbohong, tapi kenyataannya bahwa atraksi-atraksi tersebut ternyata memiliki penjelasan Ilmiah, bahkan atraksi ‘terbang’ David Copperfield telah didaftarkan di lembaga Hak Paten Amerika sehingga scenario atraksi hingga detil rancang bangun peralatan dijelaskan dengan gamblang pula. Ternyata terbangnya David Copperfiled bukan karena diangkat Jin, tapi karena diderek dengan tali khusus setebal 1 milimeter yang memiliki kekuatan menahan berat hingga 100 kg. Jadi siapa yang sebenarnya bekerjasama dengan Jin? David Copperfieldkah? ataukah si penulis buku dan kita semua yang percaya saja pada keterangan Jin yang jadi narasumber buku tersebut? Coba bayangkan, bagaimanakah para ustadz akan mengeluarkan fatwa (Vonis?) jika tak ada yang membongkar (mempelajari) trik sulap tersebut? Apakah tidak kemudian ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW justeru diperhinakan dengan menempatkannya pada tempat yang tak semestinya? Oleh karena itu perlu adanya pelurusan tentang pemahaman akan hakikat atraksi sulap agar jangan sampai fatwa dan penjelasan yang dimaksudkan untuk menjauhkan umat dari kesesatan justeru melahirkan kesesatan lainnya.
Sulap adalah merupakan suatu seni pertunjukkan yang diminati sebagian besar muggle di dunia, karena pada penyajiannya sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Sulap merupakan suatu gabungan dari berbagai seni yang ada, misalnya seni tari, seni musik, seni rupa, dll dan merupakan penerapan dari gabungan berbagai disiplin ilmu yang ada. Misalnya ilmu fisika, ilmu biologi, ilmu kimia, ilmu psikologi, dan lain-lain. Seni Sulap bukanlah suatu keterampilan yang berbau klenik atau supranatural, karena setiap trik sulap dapat dijelaskan. Sulap semata-mata hanyalah permainan "kelihaian" tangan, manipulasi, hasil kerja dari suatu perlengkapan/ peralatan ataupun efek yang timbul dari suatu reaksi kimia dan yang telah dilatih sebaik mungkin oleh seorang pesulap sebelum dipertunjukkan kepada orang lain. Oleh sebab itu sulap dapat dipelajari oleh semua orang, asalkan orang tersebut mau berlatih pula dengan baik.

Kunjungi situs 
www.komunitasmagickalbar.org



  • Share this post:

About the Author

Assalamualaikum Wr. Wb., Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Islam Itu Indah. Islam cinta Keindahan

Recent Posts

back to top